MAKALAH
CRITICAL REVIEW
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
“PEMBEBASAN
LAHAN BANDARA TERHAMBAT KARENA DEFISIT ANGGARAN DI KOTA BONTANG”
Oleh :
ULFAH WIDI RIANI
08151042
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN
KOTA
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR
2016 / 2017
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB
II KAJIANTEORITIS
2.1
BAB
III GAMBARAN UMUM DAN ANALISA
3.1 GAMBARAN UMUM
3.2 ANALISA
BAB
IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bontang merupakan kota yang memiliki
letak geografis 0,137 LU dan 117,5 BT dengan jarak kurang
lebih 150 kilometer dari ibu kota provinsi Kalimantan Timur ini memiliki luas
sekitar 497,57 (Dinas PU Provinsi Kalimantan Timur). Batas – batas wilayah kota
Bontang pada sebelah utara dan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur, sebelah
timur berbatasan dengan Selat Makassar, dan sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Kutai Kartanegara (RTRW kota
Bontang).
Sebagai kota kecil, kota Bontang
merupakan salah satu kota industri dengan dua perusahaan raksasanya yaitu PT
Badak NGL yang berorientasi pada pengolahan gas alam cair dan PT Pupuk Kaltim
yang berorientasi pada produksi pupuk kimia dan amoniak.
Kota Bontang merupakan kota yang punya
daya tariik tersendiri bagi masyarakat bahkan bagi para investor. Pada kota
Bontang bahkan terdapat rencana pembangunan kilang minyak yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan minyak di Indonesia. Dengan kapasitas produksi 300.000 barel
perhari kilang minyak ini mengalahkan kapasitas produksi kilang minyak yang
terdapat di kota Balikpapan yaitu 260.000 barel perhari.
Oleh karena itu, dengan
semakinmeningkatnya sektor industri yang terdapat di kota ini, maka pembangunan
infrastruktur yang menunjangpun turut dibangun. Salah satunya adalah bandar
udara Bontang.
1.2 Rumusan
Masalah
Pada penyusaunan makalah ini
permasalahan yang terkait dengan pembangunan bandar udara tersebut tercantum
pada pin-poin pertanyaan berikut,
a.
Pihak
– pihak mana saja yang terkait dalam pembangunan bandar udara tersebut?
b.
Dari
mana sajakah sumber pembiayaan pembangunan bandara tersebut?
c.
Apa
kendala pembangunan bandara terkait dengan pembiayaannya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
rumusan masalah.
BAB
II
KAJIAN
TEORITIS
2.1
Anggaran
Anggaran merupakan rencana aktivitas bisnis perusahaan
jangka pendek, biasanya 12 bulan yang meliputi pengoordinasian secara rinci
rencanan operasi perusahaan yang diharapkan selama periode yang dianggarkan.
Dalam hal periode, anggaran meliputi bulanan, kuartalan, atau tahunan. Manfaat
yang dapat diperoleh dari anggaran adalah
a.
Memberika
arahan formal dalam melakukan implementasi rencana perusahaan yang telah
ditetapkan
b.
Membrikan
acuan untuk penilaian kinerja atas ketercapaian atau tidak tercapainya rencana
atau tujuan
c.
Untuk
memotivasi pihak terkait
d.
Sebagai
alat komunikasi dan koordinasi antar unit dalam organisasi
Proses penanggaran meliputi tahap –
tahap berikut
a.
Melakukan
identifikasi tujuan bisnis
b.
Peramalan
kondisi ekkonomi dan industri
c.
Membuat
secara rinci anggaran penjualan yang meliputi sektor pasar, geografis,
konsumen, dan kelompok produk
d.
Mennyiapkan
anggaran harga pokok penjualan dan pembelian barang
e.
Menyiapkan
anggaran beban operasi
f.
Menyiapkan
anggaran pengeluaran modal
g.
Menyiapkan
anggaran kas dan mengidentifikasi kebutuhan pendanaan
h.
Menyiapkan
anggaran induk yang meliputi neraca, laba, rugi, dan arus kas
i.
Meminta
persetujuan target laba dan rencana pendanaan
2.2 Pembangunan
Pembangunan adalah usaha mewujudkan
kesejahteraan masyarkat. Dalam proses pembangunan terdapat unsur heroisme,
unsur konflik, unsusr frustasi, unsur romantik, unsur manusiawi yang mendalam.
Karena iu, usaha dan persoalan pembangunan dapat menjadi sesuatu yang menarik
dan aktual.
2.3
APBN
APBN adalah singkatan dari anggaran pendapatan dan
belanja negara. APBN merupakan suatu daftar yang memeuat perincian
sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam jangka
waktu satutahun (1 Januari hingga 31 Desember), yang ditetapkan dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar –
besarnya kemakmuran rakyat.
2.4
APBD
APBD adalah singkatan dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah. APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang
dibahasdan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
daerah dan ditetapkan dengan perturan daerah.
2.5
Defisit
Defisit
secara harafiah berarti adalah kekurangan kas keuangan. Defisit biasa terjadi
ketika suatu organisasi (biasanya pemerintah) memiliki pengeluaran lebih banyak
daripada penghasilan.
2.7
Investor
Investor adalah semua orang yang melakukan pembelian atau
penjualan saham atau surat berharga lainnya dipasar modal ( dalam dunia pasar
modal). Pengertian lain dari investor dalam kehidupan sehari –hari adalah orang
yang membangun pabrik atau membangun properti.
Meskipun kedua pengertian diatas nampak berbeda, tetapi pada intinya investor
adalah orang yang memiliki dana dan menggunakan dana tersebut untuk suatu hal
yang dpat menjadi investasi bagi dirinya.
BAB
III
GAMBARAN
UMUM DAN ANALISA
3.1.
GAMBARAN UMUM
Untuk peningkatan serta untuk menunjang suatu sektor,
terdapat sektor- sektor serta fasilitas dan infrastruktur lainnya yang dapat
mendukung suatau sektor tersebut. Misalnya saja untuk menunjang sektor
industri, haruslah terdapat sektor transportasi guna mendukung distribusi atau
persebaran dari hasil industri tersebut. Adanya dukungan dari sektor tersebut
dapat mempermudah seektor tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari
jalannya sektor tersebut.
Rencana
pembangunan bandar udara yang terdapat di kota Bontang bukanlah tanpa suatu
alasan, melainkan pemerintah melihat dari berbagai aspek. Aspek –aspek yang
dilihat oleh pemerintah adalah semakin meningkatnya jumlah penduduk, selain itu
pembangunan industri juga semakin marak. Mulai dari industri kecil, industri
menengah, hingga industri besar atau bahkan rakasasa yang dapat menopang
pergerakan roda perekonomian yang terdapat di kota Bontang.
3.2.
ANALISA
Rencana pembangunan bandar udara Bontang guna untuk
menunjang kemudahan pada bidang industri dan transportasi mengalami masalah
pada pembangunannya. Masalah pembangunan ini terkait dengan biaya pembebasan
lahan yang akan dibangun bandara. Kebutuhan lahan yang akan dijadikan badara
ini adalah totalnya adalah 92 hektare, namun kini yang sudah dapat dibebaskan
baru mencapai 12 hektare. Untuk tahun 2016 dikarenakan daerah mengalami defisit
anggaran, anggaran 500 juta rupiah yang diusulkan oleh pemerintah guna untuk
pembebasan lahan hany mampu disetujui 200 juta saja oleh Tim Penyusunan
Anggaran Daerah (TPAD).
Proyek
pembangunan bandara yang kemungkinan akan memerlukan dana sebesar 3,3 milyar
menggunakan dana APBD 1. Dana tersebut digunakan untuk membuka jalan pendekat,
pengurukan jalan dan lain-lain. Pada tahun 2016 ini 1,5 milyar bantuan dana
dari provinsi digunakan untuk pembangunan prasarana jalan seperti gorong-
gorong dan turap.
Pemangkasan
dana sebesar 65 % yang diakibatkan defisit anggaran pada kota Bontang untuk
pembebasan lahan ini menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi proses
pembangunan bandara. Jika saja lahan tersebut sudah menjadi milik pemerintah
maka soal pembangunan fisik bandara akan sangat mudah. Dikatakan seperti tiu
dikarenakan terdapat banyak sumber pembiayaan yang bisa di dapatkan seperti
APBD I, APBD II, bahkan dari investor.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
·
Pembangunan
bandara bertujuan untuk mempermudah transpportasi seiring dengan peningkatan
industri
·
Pembangunan
bandara terkendala oleh pembebasan lahan
·
Faktor
yang mengakibatkan sulitnya pembebasan lahan adalah defisit anggaran yang
menyebabkan dipotongnya dana pembebasan lahan sebesar 65 %
·
Pihak-
pihak yang terkait dalam pembangunan ini adalah pemerintah, investor, dan
masyarakat
·
Sumber
pembiayaan pembangunan bandara terdiri dari APBD, APBN, serta dari investor
DAFTAR
PUSTAKA
Andriana.
2008. Pemodelan Anggaran dengan Microsoft
Excel. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Oetama,
Jakob. 2001. Pers Indonesia Berkomunikasi
dalam Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara.
Widoatmodjo,
Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di
Pasar Modal Pengantar Menjadi Investor Profesional. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar