Minggu, 19 Maret 2017

Pengantar Lingkungan Pesisir

SULITNYA PEMBUDIDAYAAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN MAJENE SULAWESI BARAT
Oleh :
Ulfah Widi Riani
(08151042)
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
Balikpapan – Kalimantan Timur
2017

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ribuan pulau yang dimilikinya. Serta jutaan kekayaan yang tersimpan di lautnya. Indonesia, terletak pada 6 LU hingga 11 LS dan 95 BT hingga 141  BT. Berada diantara dua samudra, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dan dua benua, Asia dan Australia. Dari ribuan pulau yang dimiliki oleh Indonesia, terdapat beberapa pulau – pulau besar contohnya adalah Celebes atau yang dikenal dengan Sulawesi. Sulawesi dibagi menjadi 6 provinsi. Salah satu provinsi yang akan dibahas pada tulisan ini adalah provinsi Sulawesi Barat.
            Sulawesi Barat merupakan provinsi yang terbentuk dari hasil pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Barat berdasarkan UU No.26 Tahun 2004 beribukotakan Mamuju. Luas wilayah provinsi Sulawesi Barat adalah 16.796,19 kilometer persegi. Provinsi ini karena letaknya yang berada di pantai barat dari pulau Sulawesi, sudah sangat dikenal dengan berbagai  objek wisatanya. Selain itu, daerah ini juga dikenal sebagai penghasil kakao, kopi, kelapa, cengkeh, dan sumber daya alam lainya. Provinsi ini memiliki 6 kabupaten yaitu kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Mamuju Utara, dan Kabupaten Polewali Mandar
            Majene, salah satu kabupaten dari 3 kabupaten yang berada sepanjang garis pantai barat pulau Sulawesi. Memiliki luas wilayah 947,84 kilometer persegi dengan total populasi penduduk 137.474 jiwa. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten yang posisi wilayahnya strategis dengan panjang garis pantai sepanjang 125 kilometer yang memanjang dari selatan ke utara. Kabupaten ini memiliki 8 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak pada kecamatan Banggae. Kabupaten Majene memiliki jarak  142 kilometer dari Mamuju dan dapat ditempuh dalam waktu 3 sampai 4 jam.
            Kabupaten Majene sebagai salah satu dari 3 kabupaten yang terletak di sepanjang garis pantai memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Terutama ikan terbang, mutiara, ikan kerapu dan miso. Selain jenis ikan-ikanan, di Kabupaten Majene juga pernah mengupayakan budidaya rumput laut. Budidaya rumput laut ini diupayakan oleh warga di pesisir Tallu Banua, Sendana pada tahun 2013. Rumput laut di Kabupaten Majene ini dibudidayakan pada kedalaman 2 hingga 3 meter dan berjarak sekitar 20 meter dari pantai dan baru dapat dipenen setelah 40 hari perawatan. Namun sayangnya rumput laut yang dibudidayakan  oleh masyarakat pesisir Tallu Banua mengalami kerusakan. Padahal untuk menghasilkan rumput laut sebanyak 2 ton hanya membutuhkan ruang seluas 2400 meter persegi. Kerusakan rumput laut ini disebabkan ketika musim barat atau sekitar bulan Agustus, sampah laut yang terdiri dari tumpukan kayu menerjang rumput laut yang sedang dibudidayakan. Selain itu, rumput laut yang dibudidayakan oleh warga pesisir ini juga dimakan oleh sejenis ikan batu.
            Tumpukan kayu dalam skala besar yang menerjang rumput laut yang di budidayakan di Kabupaten Majene pada musim barat ini diakibatkan oleh kondisi alam Kabupaten Majene. Kabupaten Majene tidak memiliki pulau-pulau kecil seperti yang terdapat pada daerah Polman dan Mamuju. Padahal pulau-pulau kecil memiliki manfaat sebagai pelindung dari hembusan angin laut yang terlalu kencang agar tidak menimbulkan gelombang laut yang terlalu tinggi. Karena dalam pembudidayaan rumput laut terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu arus, dasar perairan, kedalaman, kadar garam, kecerahan, ketersediaan bibit dan organisme pengganggu. Arus yang merupakan akibat dari terjadinya pasang suurt maupun angin dan ombak, jika dalam keadaan yang normal dapat membantu rumput laut untuk memperoleh unsur hara,. Namun sebaliknya, jika terlalu kencang dapat merusak pembudidayaan rumput laut seperti yang terjadi pada Kabupaten Majene.
(Sudradjat, 2015)
            Padahal pembudidayaan rumput laut yang terdapat di Kabupaten Majene ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dikarenakan pembudidayaan rumput laut yang murah tetepi mampu mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit. Hal tersebut dikarenakan rumput laut memiliki banyak sekali manfaat dan beberapa jenis produk menggunakan rumput laut sebagai bahan dasarnya, contohnya yaitu bahan campuran kertas, bahan cat, pakan ternak, es krim, pengental sirup, bahan pembuatan gigi, pelembab, sampo, dan masih terdapat banyak lagi produk-produk yang memanfaatkan rumput laut.  
(Nugroho, 2015)









REFERENSI :
Nugroho, Estu, Endhay Kusnendar. 2015. Agribisnis Rumput Laut. Jakarta : Penebar Swadaya
Sudradjat, Achmad. 2015. Budidaya 26 Komoditas Laut Unggul Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya
http://www.antarasulsel.com/berita/36161/budidaya-rumput-laut-majene-butuh-perhatian-serius
https://ekbis.sindonews.com/read/680495/34/bantuan-budidaya-rumput-laut-majene-disetop-1350450006
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Majene
http://www.kilassulbar.com/2017/02/budidaya-rumput-laut-di-pesisir-majene.html