Sebuah kota kecil dipantai timur pulau Kalimantan yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai
Kartanegara di selatan dan selat Makassar di timur, dan berjarak sekitar 120
kilometer dari ibu kota provinsi Kalimantan Timur yaitu Samarinda. Kota kecil
dengan letak geografisnya 0, 137 Lintang Utara dan 117,5 Bujur Timur ini kita kenal sebagai kota
Bontang. Sejak diremiskan pada 12 Oktober 1999 silam, kota dengan luas wilayah
406, 70 jumlah penduduk yang terdapat di kota ini
selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk seperti yang tertera pada tabel
berikut
Tabel
peningkatan jumlah penduduk kota Bontang
TAHUN
|
JUMLAH
PENDUDUK (JIWA)
|
2000
|
99617
|
2001
|
102853
|
2002
|
105693
|
2003
|
117082
|
2004
|
118232
|
2005
|
121082
|
2006
|
125187
|
2007
|
129700
|
2008
|
133512
|
2009
|
137349
|
2010
|
143683
|
2011
|
149230
|
2012
|
154604
|
2013
|
158109
|
2014
|
161413
|
2015
|
164258
|
Jika dilihat dari adanya peningkatan jumlah penduduk yang terdapat di Bontang, hal ini tidak terlepas dari keberadaan 3 perusahaan besar yang bergerak disektor yang berbeda-beda tapi memililki satu persamaan yaitu dengan skala produksi yang cukup besar. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Badak NGL yang bergerak pada proses produksi gas alam, PT Pupuk Kalimantan Timur yang bergerak pada proses produksi pupuk dan amoniak, serta PT Indominco Mandiri yang bergerak pada sektor pertambangan batu bara. Peningkatan jumlah penduduk yang terdapat di kota Bontang ini berbanding terbalik dengan adanya ketersediaan jumlah lahan yang terdapat di kota Bontang, mengingat wilayah kota Bontang yang di sisi timurnya merupakan laut dan sisi-sisi lainnya yang sebagian besar hutan lindung yang secara administratif merupakan wilayah milik kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Dari ketidak sebandingan antara jumlah penduduk dan luas wilayah kota Bontang yang pola pemukiman penduduknya adalah horizontal, hal ini dapat menjadi suatu masalah yang cukup berdampak bagi penggunaan lahan yang terdapat di Bontang. Satu hal lagi yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan dan dapat menjadi salah satu dampak dari ketidak sebandingannya luas lahan dengan jumlah penduduk yang terdapat di kota Bontang adalah rencana dari mega proyek pembangunan kilang minyak Bontang. Mega proyek kilang minyak yang rencana proses pembangunannya akan dimulai pada tahun 2017 ini, dan direncanakan akan berkapasitas 300.000 barrel perhari dan akan mengalahkan kapasitas dari kilang minyak yang terdapat di Balikpapan yaitu 260.000 barrel perhari. Dilihat dari banyaknya kapasitas produksi, proyek ini diperkirakan akan membutuhkan 10.000 tenaga kerja baik dari tenaga ahli dan tenga buruh.
Sumber
: http://www.bappedakaltim.com/berita-mega-proyek-kilang-minyak-bontang.html
Dari jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi peningkatan
jumlah penduduk yang terdapat di kota Bontang. Peningkatan jumlah penduduk ini
nantinya juga akan menjadi salah satu faktor yang membuat peningkatan terhadap
lahan yang harus dijadikan sebagai pemukiman penduduk. Ditambah lagi, dengan
adanya mega proyek tersebut maka akan semakin banyak orang yang akan melirik
kota Bontang sebagai destinasi untuk meningkatkan taraf ekonomi dalam berbagai
sektor. Jika suatu wilayah kekurangan lahan
untuk dijadikan sebagai pemukiman penduduk, tetapi laju pertumbuhan penduduk
diwilayah tersebut tidak dapat dihindari, maka tidak menutup kemungkinan kota
Bontang dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan pola pemukiman penduduknya
dari yang horizontal akan menjadi vertikal, atau dengan kata lain akan terdapat
gedung-gedung tinggi di kota Bontang yang akan dijadikan sebagai rumah-rumah
penduduk. Untuk saat ini saja, pemerintah kota Bontang telah membangun rumah
susun sederhana sewa di kawasan Jalan KS Tubun. Walaupun untuk saat ini
pembangunan rumah susun tersebut bertujuan untuk membantu warga dari golongan
ekonomi menegah ke bawah yang belum memiliki tempat tinggal, tidak menutup
kemungkinan bahwa nantinya di kota
Bontang akan dibangun rusun ataupun apartemen dengan fasilitas memadai
yang akan ditinggali oleh penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
Sumber
http://www.antarakaltim.com/berita/25683/pembangunan-rusunawa-bontang-capai-78-persen: